Hai Runners! Olahraga lari tentu sudah menjadi hal yang umum dilakukan oleh kebanyakan orang. Namun, pernahkah kamu mendengar mengenai apa itu lari gawang? Cabang atletik yang satu ini bukan sekadar lari cepat, tapi juga menantang kemampuan koordinasi, ketepatan langkah, dan kelincahan tubuh.
Dalam lari gawang, kamu harus berlari sprint sambil melompati sejumlah gawang yang disusun sejajar di lintasan. Tertarik untuk tahu lebih dalam soal sejarah, peraturan, dan bagaimana perlombaan ini berlangsung? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di artikel berikut!
Apa Itu Lari Gawang?
Lari gawang adalah salah satu cabang olahraga atletik lari yang menggabungkan kecepatan dan ketepatan teknik. Dalam olahraga ini, runners harus berlari cepat sambil melompati gawang yang disusun sejajar di lintasan hingga mencapai garis finish.
Jumlah gawang yang harus dilompati umumnya berjumlah sepuluh. Selain itu, jarak dan tinggi setiap gawang biasanya sudah ditentukan sesuai kategori lomba, misalnya 100 meter untuk putri dan 110 meter untuk putra.
Meski terlihat seperti lari biasa, lari gawang sebenarnya cukup kompleks. Seorang pelari harus mampu mengatur langkah, tempo, dan panjang langkah agar setiap lompatan bisa efisien. Saat melompati gawang, kamu juga perlu mengatur posisi tubuh sedatar mungkin dengan gawang agar tidak mudah lelah.
Untuk bisa melakukannya dengan baik, kamu bisa berlatih dengan menandai sekitar delapan langkah pertama dari garis start menuju gawang pertama. Tujuannya adalah agar pelari bisa menjaga konsistensi langkah dan mencapai kecepatan maksimal sejak awal.
Baca juga: Sejarah dan Cara Daftar New York City Marathon 2025, Ini Informasi Lengkapnya!
Sejarah Lari Gawang
Lari gawang ternyata punya sejarah yang cukup menarik, meski tergolong masih muda dibandingkan cabor lainnya. Awal mula perlombaan lari dengan rintangan ini sudah ada sejak tahun 1860-an di Universitas Oxford, Inggris. Pada saat itu, peserta harus berlari sejauh 109,7 meter dan melompati 12 rintangan.
Angka tersebut kemudian dibulatkan menjadi 110 meter oleh Prancis pada tahun 1888 dan berlaku hingga sekarang untuk kategori putra. Meski sudah dikenal sejak lama di Eropa, lari gawang justru baru mulai mendapat perhatian lebih luas saat dimasukkan ke dalam Olimpiade.
Tepatnya pada Olimpiade Paris tahun 1900, lari gawang resmi menjadi salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan. Sejak saat itulah, cabang ini terus berkembang dan menjadi bagian dari ajang olahraga besar internasional. Salah satu momen paling bersejarah dalam lari gawang terjadi pada Olimpiade 1968 di Mexico City.
Final lari gawang 400 meter pada saat itu dianggap sebagai salah satu kompetisi paling bersejarah dalam industri olahraga. Setelah itu, lari gawang semakin mendapat tempat di hati pecinta momenatletik dunia. Popularitasnya terus meningkat seiring dengan munculnya atlet luar biasa yang memecahkan rekor.
Pada tahun 1974, lari gawang secara resmi diakui sebagai cabang yang memiliki kejuaraan dunia tersendiri oleh International Association of Athletics Federations (IAAF), kini dikenal sebagai World Athletics. Namun, kejuaraan dunia khusus untuk cabang ini baru digelar pada tahun 1980.
Baca juga: Rahasia Teknik Pernapasan Saat Lari yang Jarang diketahui
Teknik Lari Gawang
Lari gawang bukan hanya soal berlari cepat dan melompati rintangan. Dibutuhkan teknik yang tepat di setiap fase agar atlet bisa melaju lancar dari start hingga garis finish. Berikut ini adalah penjelasan teknik lari gawang yang perlu kamu ketahui sebelum mengikut perlombaan:
- Start ke Gawang Pertama: Start dilakukan dengan posisi jongkok. Kamu harus memperhitungkan langkah agar kaki tumpu saat melompati gawang pertama berada pada posisi yang tepat, biasanya menggunakan 7–9 langkah. Langkah awal yang tepat juga bisa memengaruhi kelancaran lompatan pertama.
- Sikap Badan di Atas Gawang: Saat melompati gawang, badan harus condong ke depan dan serendah mungkin agar tidak kehilangan kecepatan. Kaki depan diluruskan, sedangkan kaki belakang ditarik ke samping untuk menjaga keseimbangan.
- Gerakan Kaki Saat Mendarat: Kaki depan segera diturunkan dalam posisi lurus setelah melewati gawang. Kaki belakang tetap diangkat tinggi untuk persiapan langkah berikutnya. Posisi tubuh tetap condong ke depan agar transisi ke lari lebih mulus.
- Langkah di Antara Gawang: Biasanya atlet menggunakan tiga langkah di antara setiap gawang. Langkah ini harus konsisten, cepat, dan efisien agar ritme tetap terjaga sepanjang lintasan. Jarak kaki tolak ke gawang sekitar 2/3 langkah untuk memudahkan lompatan.
- Melewati Gawang Terakhir dan Menuju Finish: Setelah melewati gawang terakhir, atlet harus langsung mempercepat langkah. Posisi badan condong ke depan dan kaki belakang segera bergerak maju. Untuk menyentuh garis finish, atlet bisa menjatuhkan dada atau bahu ke depan.
Baca juga: Apa Itu Trail Running: Pengertian, Ciri Khas, dan Tips Mengikutinya
Peraturan Lari Gawang
Dalam perlombaan lari gawang, ada beberapa peraturan penting yang sudah ditetapkan oleh Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) dan wajib dipatuhi oleh setiap atlet. Tujuannya adalah untuk menjaga keadilan dan keselamatan saat lomba berlangsung.
Pertama, setiap pelari harus tetap berada di jalur lintasannya masing-masing dari garis start hingga garis finish. Para pelari tidak boleh berpindah jalur karena bisa mengganggu peserta lain dan bisa terkena diskualifikasi.
Kedua, dalam setiap nomor lari gawang baik 100 meter, 110 meter, maupun 400 meter, jumlah gawang yang harus dilewati oleh pelari adalah 10 buah. Gawang tersebut memiliki jarak dan tinggi tertentu yang sudah ditetapkan sesuai kategori lomba.
Selain itu, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan diskualifikasi dalam perlombaan lari gawang. Berikut diantaranya:
- Melompati gawang yang bukan miliknya atau berada di lintasan lain.
- Menarik atau mengayunkan kaki di luar bidang horizontal atas gawang.
- Menjatuhkan gawang secara sengaja, baik dengan tangan maupun kaki.
Baca juga: Apa Itu Marathon: Sejarah, Fakta, dan Rekor yang Pernah Dicapai!
Rekor Lari Gawang
Dalam dunia atletik, lari gawang menjadi salah satu cabang yang kerap mencetak rekor-rekor luar biasa, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa atlet telah menorehkan sejarah dengan catatan waktu yang mengagumkan. Berikut adalah beberapa rekor lari gawang yang mengesankan:
- Rio Maholtra (Indonesia): Memecahkan rekor nasional pada nomor 110 meter putra dengan waktu 14,11 detik di PON XX Papua 2021, mengalahkan rekor sebelumnya 14,16 detik milik Eli Zakaria.
- Sydney McLaughlin (Amerika Serikat): Memecahkan rekor dunia lari gawang 400 meter putri di Olimpiade Tokyo 2020 dengan catatan waktu 51,46 detik, mengalahkan rekor lamanya sendiri.
- Karsten Warholm (Norwegia): Memecahkan rekor dunia 400 meter putra di Olimpiade Tokyo 2020 dengan waktu luar biasa 45,94 detik, mengalahkan rekor 29 tahun milik Kevin Young.
Baca juga: Apa Itu Pace lari? Pengertian, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya
Penutup
Itulah penjelasan mengenai apa itu lari gawang, mulai dari pengertian, sejarah, peraturan, hingga teknik dasarnya. Jika kamu tertarik untuk mencoba atau sekadar menonton kompetisinya secara langsung, jangan lewatkan berbagai event lari yang seru dan menantang. Cek jadwal dan informasi lengkapnya di jadwallari.id dan temukan event lari terbaru yang paling cocok untukmu!