Profil Adhitya Lesmana: Temukan Titik Balik di Event Lari Kanada

by Editor Jadwal Lari  - November 4, 2025

Perjalanan lari Adhitya Lesmana dimulai bukan dari keinginan untuk menjadi pelari, melainkan dari tekad untuk memperbaiki gaya hidup. Sekitar lima belas tahun lalu, ia menyadari bahwa dirinya menjalani hidup yang kurang sehat dan perlu melakukan perubahan besar. Dari situ, dia tertarik mengikuti race pertamanya di Vancouver, Kanada dan ketagihan lari sampai sekarang. Yuk, simak profil Adhitya Lesmana berikut!

Pengalaman Titik Balik dari Vancouver

Profil Adhitya Lesmana - Pengalaman Titik Balik dari Vancouver

Dari kesadaran itulah, lari menjadi gerbang awal menuju perjalanan kebugaran yang lebih serius. “Saat itu saya mulai olahraga karena sadar hidup saya gak sehat,” ujarnya. “Olahraga pertama yang saya tekuni adalah lari dan parkour.

Meskipun mulai berlari sejak tahun 2010, butuh waktu dua tahun bagi Adhitya untuk benar-benar menyukai aktivitas tersebut. Di awal, lari bukan hal yang menyenangkan baginya ia melakukannya semata demi disiplin dalam mencapai tujuan kebugaran. Namun seiring waktu, rutinitas itu berubah menjadi kebiasaan yang ia nikmati dan teruskan hingga sekarang.

Turning point-nya datang ketika ia mengikuti lomba pertamanya, Vancouver Sun Run 10K di Kanada. Ia bergabung tanpa persiapan berarti, hanya karena ikut-ikutan teman sekantor. Namun, dari situ ia justru mendapatkan pelajaran penting.

Saya sadar ternyata saya lemah sekali, sementara banyak orang lain yang hidupnya jauh lebih berkualitas karena rajin olahraga. Itu jadi momen di mana saya memutuskan untuk benar-benar berubah,” tuturnya.

Baca juga: Kenali Apa Itu Recovery Run, Manfaat, dan Cara Melakukannya Dengan Benar!

Dukungan Buah Hati Bikin Semangat Lari

Profil Adhitya Lesmana - Dukungan Buah Hati Bikin Semangat Lari

Bagi Adhitya, setiap kilometer yang ditempuh membawa makna tersendiri. Salah satu momen paling berkesan terjadi saat ia berlari sejauh 5K ditemani kedua anaknya yang kala itu masih berusia empat dan enam tahun.

Mereka ikut berlari bukan karena diminta, tetapi karena meniru kebiasaan orang tuanya yang aktif berolahraga. “Itu momen yang bikin saya bangga,” kata Adhitya. “Saya merasa berhasil membangun keluarga yang hidupnya sejalan dengan misi pribadi saya: membuat lebih banyak orang hidup aktif.”

Momen spesial lainnya terjadi saat awal tahun 2025, ketika ia secara spontan memutuskan untuk menempuh jarak 20,25 kilometer padahal sebelumnya belum pernah berlari lebih dari 15K. Tantangan tersebut berhasil ia taklukkan, dan menjadi alasan kuat untuk mendaftar Half Marathon pertamanya di Jakarta Running Festival (JRF) 2025.

Bagi Adhitya, lari bukan hanya olahraga atau hobi, tapi bagian dari latihan fisik menyeluruh yang menunjang kualitas hidup. “Saya melatih semuanya cardio, strength, power, mobility, agility. Lari hanyalah satu bagian dari rangkaian itu, bukan identitas saya, tapi bagian dari hidup yang aktif dan seimbang,” jelasnya.

Baca juga: 7 Daftar Event Lari Terbesar di Indonesia, Pernah Ikut yang Mana?

Pesan untuk Pelari Pemula

Profil Adhitya Lesmana - Dukungan Buah Hati Bikin Semangat Lari

Bergabung dengan JETE Squad Runners juga menjadi pengalaman berharga bagi Adhitya. Salah satu kenangan yang ia ingat adalah ketika ulang tahunnya dirayakan bersama teman-teman komunitas lari. Dalam acara itu, JETE turut mendukung dengan memberikan hadiah untuk kontes best costume, sesuatu yang membuatnya merasa diapresiasi dan semakin semangat berlari bersama komunitas.

Hingga kini, ia telah mengikuti berbagai ajang lari, di antaranya Vancouver Sun Run 2010, Nike Bajak Jakarta 2013, Jakarta Marathon 2014, Puma Night Run 2017, JRF 2024, Bormar 2024, Hyrox Bangkok 2025, dan HM di JRF 2025.

Untuk mereka yang baru ingin memulai lari, Adhitya punya pesan sederhana namun yakni “Mulai aja dulu.” Ia mengingatkan bahwa banyak pemula terlalu fokus pada hal teknis, padahal di awal yang terpenting adalah melawan rasa malas dan rasa tidak nyaman.

Semua hal teknis belum relevan di level awal. Fokus aja pada internal battle yang bilang ‘males ah, pegel ah, bosen ah’. Begitu bisa melewati fase itu dan mulai menikmati lari, baru pikirin teknisnya,” pesannya.

Melalui perjalanan panjangnya, Adhitya Lesmana menunjukkan bahwa lari bukan sekadar aktivitas fisik, tapi juga refleksi dari perubahan hidup, dedikasi, dan semangat untuk terus berkembang. Dengan langkah yang konsisten, ia bukan hanya berlari untuk diri sendiri, tetapi juga menginspirasi keluarga dan banyak orang untuk hidup lebih aktif dan bermakna.

9 Headband Olahraga Terbaik, Ringan dan Anti Geser untuk Lari
8 Rekomendasi Sepatu Trail Running yang Wajib Kamu Pilih! Mana Favoritmu?

Artikel Lainnya Seputar Lari

November 6, 2025

November 3, 2025

October 31, 2025