Bolehkah Makan Gelato Setelah Lari? Ini Manfaatnya!

by arinyproject  - June 20, 2025

Setelah olahraga atau lari, kamu pasti ingin sesuatu yang dingin, manis, dan bikin mood balik seperti Gelato misalnya. Tapi begitu ingat kalori yang barusan terbakar, kamu pasti ragu tentang boleh atau tidak makan gelato setelah lari.

Meskipun ada yang bilang boleh, tapi ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Supaya keputusanmu lebih mantap, mari lihat dulu beda gelato dan es krim biasa hingga jenis gelato mana yang paling ramah untuk fase pemulihan kamu di bawah ini!

Apa Itu Gelato?

Gelato adalah es krim versi Italia yang dibuat dengan porsi susu lebih banyak dan krim hanya sedikit. Proses pemutarannya pun pelan sehingga udara yang terserap pun minim, sehingga hasil teksturnya padat sekaligus lembut. Lemaknya sekitar empat sampai delapan persen saja, jauh di bawah es krim biasa yang bisa menyentuh sepuluh hingga dua puluh lima persen.

Karena udaranya sedikit, maka cita rasa buah, cokelat, atau kacang di dalamnya terasa lebih tegas. Gelato biasanya disajikan pada suhu minus sepuluh derajat Celsius, tidak terlalu dingin dibandingkan es krim biasa, sehingga rasanya makin mudah terbaca oleh lidah.

Manfaat Gelato untuk Kesehatan

Sebelum memutuskan apakah gelato pantas masuk agenda recovery-mu, ada baiknya kita lihat dulu sisi gizinya. Meski tampil layaknya dessert manis, gelato ternyata menyimpan beberapa keuntungan yang bisa mendukung gaya hidup aktif. Berikut berbagai manfaat gelato untuk kesehatan yang layak kamu pertimbangkan:

1. Lebih Rendah Lemak dan Kalori

Gelato memakai lebih banyak susu dan sedikit krim dibanding es krim biasa. Akibatnya, kadar lemaknya hanya sekitar 4–8 persen. Pada porsi setengah cangkir, kalori gelato berkisar 150–200 dengan lemak 4–5 gram. Angka ini membuat gelato tetap ramah bagi kamu yang ingin pencuci mulut tanpa harus mengorbankan hasil latihan yang sudah dilakukan.

2. Sumber Kalsium dan Vitamin D

Bahan utama gelato berupa susu segar sehingga memberikan kalsium yang menjaga kepadatan tulang dan kekuatan gigi. Dalam susu juga terdapat vitamin D yang membantu penyerapan kalsium. Kombinasi ini mendukung tubuh tetap bugar, terutama bagi pelari yang membutuhkan tulang kuat untuk menyangga beban latihan harian.

3. Energi Cepat Pulih

Karbohidrat sederhana di dalam gelato mudah diubah menjadi glukosa, lalu disimpan kembali sebagai glikogen di otot. Proses ini membantu memulihkan cadangan energi setelah lari intens. Meski tidak secepat minuman isotonik, gelato sudah cukup mencegah rasa kosong pada tubuh sambil menunggu jam makan utama.

4. Antioksidan Alami

Varian dark chocolate, aneka beri, atau matcha mengandung polifenol yang menangkal radikal bebas. Riset dr. Valerio Sanguigni dari Universitas Tor Vergata menunjukkan gelato kaya antioksidan dapat memperbaiki fungsi pembuluh darah dan meningkatkan performa bersepeda pada responden muda. Satu scoop gelato cokelat atau raspberry bisa memberikan perlindungan tambahan bagi sel tubuh yang terpapar stres oksidatif saat olahraga.

5. Peningkat mood instan

Gula alami dan lemak susu di dalam gelato merangsang pelepasan serotonin dan dopamin. Kedua hormon ini menurunkan rasa tegang sekaligus menghadirkan sensasi nyaman. Maka, menyendok gelato setelah sesi lari sering terasa menenangkan, apalagi bila dinikmati sambil melakukan pendinginan dan peregangan ringan.

Makan Gelato Setelah Lari, Boleh atau Tidak?

Aktywer.pl

Pada dasarnya, menikmati semangkuk gelato setelah berlari sah-sah saja asalkan kamu bijak menakar porsi, waktu, dan jenisnya. Seusai latihan intens yang berlangsung satu jam atau lebih, biasanya cadangan glikogen di otot akan menipis.

Pada fase inilah tubuh berada dalam kondisi sangat sensitif terhadap insulin, sehingga gula sederhana dalam gelato dapat langsung diangkut ke sel otot melalui transporter GLUT-4 untuk mengisi kembali energi yang hilang. Manfaat lainnya berasal dari nutrisi gelat yang berbasis susu.

Karena basenya terbuat dari susu, maka di dalamnya terkandung whey dan casein, dua protein yang mendukung perbaikan mikro-trauma pada serat otot. Riset Engel dan rekan di Cleveland Clinic pun menunjukkan bahwa susu penuh lemak dapat meningkatkan kadar HDL, yaitu kolesterol baik yang berperan menjaga kesehatan jantung.

Dengan kata lain, kombinasi karbohidrat dan protein dalam gelato membantu proses pemulihan sekaligus mendukung fungsi kardiovaskular. Faktor suhu juga memberi keuntungan tambahan. Menyantap gelato dingin setelah lari di cuaca panas membantu menurunkan temperatur inti tubuh, sehingga proses rehidrasi dan pendinginan berlangsung lebih cepat serta mengurangi risiko heat stroke ringan.

Meski demikian, dokter Gracia Fensynthia dari Alodokter mengingatkan bahwa gelato tetap mengandung gula. Lemaknya memang lebih rendah dibanding es krim biasa, tetapi kalori berlebih tetap dapat terkumpul jika porsi yang dikonsumsi berlebihan.

Jadi, sekalipun kamu baru saja membakar banyak energi di lintasan, batasi porsi gelato sekitar setengah cangkir dan pilih varian berbasis susu, bukan sorbet yang sebagian besar berisi gula. Dengan cara ini, kamu bisa menikmati rasa manis gelato tanpa mengorbankan proses latihan yang telah kamu lakukan.

Panduan Memilih Gelato Setelah Olahraga

Jika kamu ingin memakan gelato setelah olahraga, kamu wajib cermat dalam memilih rasa, porsi, dan kualitasnya. Berikut empat poin simpel yang bisa dijadikan patokan.

1. Pilih Varian Tanpa Topping Manis Berlebihan

Sirup karamel, butiran permen, atau remah biskuit memang terlihat seru di atas gelato, tetapi tambahan gula kosong itu hanya memicu lonjakan glukosa yang cepat turun kembali. Akibatnya tubuh malah gampang lemas. Sebagai gantinya, pilih rasa polos berbasis buah segar atau kacang, misalnya pistachio yang gurih atau strawberry asli yang sedikit asam manis. Rasa tetap nikmat namun kalori ekstra bisa ditekan dan kadar gula darah tetap stabil.

2. Cari Rasa Kaya Protein dan Antioksidan

Otot yang dipaksa kerja keras akan membentuk mikro-sobekan dan butuh protein untuk proses perbaikan. Varian susu seperti cokelat hitam, hazelnut, atau matcha memadukan whey serta casein dengan polifenol alami. Protein membantu sintesis otot, sedangkan antioksidan meredam peradangan sehingga pemulihan berlangsung lebih cepat. Dengan begitu, kamu bangun esok hari tanpa rasa nyeri berlebihan dan siap berlatih lagi.

3. Batasi Porsi di Kisaran Setengah hingga Satu Cup

Idealnya gelato pasca-lari dikonsumsi 70–140 gram saja, cukup untuk menyumbang 20–30 gram karbohidrat. Jumlah ini efektif mengisi ulang glikogen tanpa membalikkan defisit kalori hasil berlari yang mungkin sedang kamu kejar. Nikmati perlahan, rasakan teksturnya, dan beri jeda agar sinyal kenyang sampai ke otak. Cara sederhana ini ampuh menahan diri dari keinginan menambah scoop berikutnya.

4. Utamakan Gelato Artisan Berbahan Segar

Gelato berkualitas diaduk lebih pelan sehingga udara yang masuk sedikit, teksturnya padat namun lembut, dan rasa bahan baku lebih “keluar.” Produk artisan biasanya bebas pengawet serta lemak terhidrogenasi, jadi lebih mudah dicerna setelah olahraga.

Kalau masih bingung mencari, kamu bisa cek https://www.gelatosgourmet.com/. Mereka terkenal dengan gelato autentik, dibuat harian dari susu segar, buah asli, dan kacang premium yang menjadikannya pilihan ideal untuk menutup sesi latihanmu dengan cara yang tetap menjaga tujuan kebugaran.

Kesimpulan

gelatos gourmet

Gelato sebenarnya bukan lawan bagi program kebugaranmu; ia justru bisa menjadi hadiah cerdas setelah berolahraga. Kandungan karbohidrat yang cepat diserap, protein susu, kalsium, dan antioksidan membantu mengisi ulang energi, meredakan nyeri otot, dan memanjakan lidah. Kuncinya sederhana yaitu pilih gelato artisana yang rendah lemak tambahan, hindari topping ekstra manis, dan batasi porsi supaya kalori tetap terkendali.

Kalau kamu ingin menikmati gelato autentik berbahan alami, mulai dari Ferrero Bombon yang kaya rasa hingga Sorbet Mango yang segar, langsung saja mampir ke Gelatos Gourmet. di Baik di gerai maupun toko daring, mereka menyiapkan gelato gourmet buatan harian yang diracik oleh pastry-chef peraih penghargaan. Setiap sendoknya pas untuk menutup sesi lari dengan rasa puas tanpa perlu merasa bersalah. Selamat berolahraga dan selamat menikmati gelato!

7 Rekomendasi Sepatu Lari Adidas Terbaik untuk Pemula hingga Maraton
7 Rekomendasi Sepatu Running Puma Terbaik untuk Lari Harian & Maraton

Artikel Lainnya Seputar Lari

July 9, 2025

July 5, 2025